Nice to Meet You, Toru-san! (4)

Lanjuuuuuuttt. . .

 

 

 

“O ah heee, Toru-san?”, tiba2 seorang gadis ABG dan 2 orang temannya mendekat. “Ah iya ini Toru kan? Waaah lagi2 bersama gadis ini?”, tambah si gadis kedua. “Iya ya. Pine ya? Wah manis juga kalo dilihat langsung”, gadis ketiga agak sedikit ramah, terlihat dari nada bicara dan tatapannya padaku, dia berbeda dari dua orang temannya. “O oh ya”, aku hanya membalasa perkataannya dengan kata2 sesingkat mungkin. “Oh gomennasai, kami buru2”, tiba2 Toru menarik tanganku dan berbalik arah menuju ke mobilnya.

“Ah biasanya kedai ini tidak ramai, aku biasa makan sendiri dana man saja”, kata Toru. Kali ini kita sudah berada di dalam mobil Toru. Entah mengapa aku refleks berjalan mengikuti Toru, padahal aku sudah tau tentang gosip yang beredar.  “Toru-san.”, aku ingin bertanya, tapi aku ragu, hanya bisa memanggil namanya, tidak kulanjutkan pertanyaanku. “Hm?”, dia membalas perkataanku tadi, seolah mengerti maksudku. “Ah tidakpapa. Hmm aku turun di depan apartemenku saja ya”, kataku. “Mending kita sarapan dulu, kamu tadi mau sarapan kan? Gara2 aku malah gak jadi”, dia mengajakku sarapan. Oh God, ini mimpi di pagi buta macam apa ini… “Emm bukannya aku menolak ajakanmu, tapi kan…”, aku berkata sedikit hati2, namun dia memotong pembicaraanku. “Sudahlah, ikuti saja kata2ku, kali ini kita aman”, kata Toru sambal terus mengemudikan mobilnya. Sekitar 10 menit kami terdiam, aku tidak tau mau mengajaknya berbincang tentang apa, tentang gossip itu? Mana mungkin. “Kamu suka makan nasi pecel ya kalo sarapan?” tanyanya tiba2 memecah keheningan. “Oh hm iya, kadang2 sih”, jawabku singkat. Tiba2 Toru menepi pada sebuah jalan di depan sebuah bangunan besar yang sangat tinggi, seperti apartemen. Dia memainkan ponselnya seperti hendak menelpon sesorang.

“Kamu dimana? Oh. Aku di depan apartemenmu. Akum au minta tolong nih, sini dong. Aku tunggu di mobil ya”, isi pembicaraan Toru pada sesorang lewat ponselnya. 3 menit kemidian, seseorang datang mendekati mobil Toru, dia laki2 yang menggunakan celana pendek diatas lutut, kaos oblong putih dan sandal jepit. Toru segera membuka kaca jendela mobilnya. “What’s up, bro?”, laki2 itu sedikit merunduk, karena mobil Toru sedikit pendek. Laki2 itu melihatku duduk di kursi penumpang samping Toru, dia tersenyum dan mengangkat alisnya saat melihatku. “So she is Pine, right?”, katanya sambil menunjukku. Aku sedikit kaget saat dia menyebut namaku, ah tapi setelah kupikir, pasti karna gosip itu, ya semua orang mungkin sudah tau. “Hm Pine, ini Jamil. Dia temanku”, Toru memperkenalkan Jamil padaku. “Bro, beliin sarapan dong”, pinta Toru pada Jamil sambil sedikit menarik2 kaos Jamil, dia kelihatan imut sekali. “Tumben, biasa kamu pergi sarapan sendiri”, kata Jamil dengan tatapan curiga. “Oh aaaah aku tau. Ok, aku keluar sebentar, kalian naiklah ke dalam”, jawab Jamil sambil menunjuk gedung apatemen dibelakangnya kemudian tertawa dan memukul pelan lengan Toru. “Oh atau kau ke studio saja, disana pasti belum ada orang jam segini, disana juga daerah pinggir kota jadi kalian pasti tidak terlalu mencolok, sepi, sunyi, berdua, dan…”, kata2 Jamil terhenti karna Toru memukul kepalanya. “Hahaha ok aku belikan sarapan kalian, silahkan ke studio tuan dan nyonya”, Jamil berkata sambil mundur dua langkah dan melambaikan tangannya. Mobil Torupun pergi melaju meninggalkan Jamil. “Saya Yamashita Toru, driver anda nyonya Pine. Kita akan menuju ke studio ONE OK ROCK, mohon gunakan sabuk pengaman anda”, Toru berkata dengan formal kali ini, kawaii. Tapi… Apa? Studio ONE OK ROCK? “Aaaaah Toru-san, gomen ne! aku tidak bisa pergi bersamamu, aku harus latihan dengan SCANDAL jam 1 siang ini”, kataku dengan kedua tangan menempel dipipiku. “Kau pikir studio ONE OK ROCK ada di Planet Mars? Kau tidak akan datang telat pada latihan perdanamu, yakinlah padaku, toh ini baru jam setengah 9 pagi”, jawab Toru dengan dibubuhi sedikit tawa kecil yang membuatnya terlihat semakin tampan. Aku mulai berandai-andai sesuatu yg mustahil, “Baru saja tadi malam kita makan bersama, pagi ini kita juga akan makan bersama lagi, aaaaah andai saja bisa setiap hari, kita makan bersama, tertawa bersama, menangis bersama, menonton tv bersama, main gitar bersama, tidur bersama. What? TIDUR? BERSAMA?” tiba2 aku bangun dari khayalanku, segera kutampar pipiku kuat2. “Hey kenapa? Apa tidak sakit?”, tiba2 suara Toru muncul. Rupanya aku benar2 menampar wajahku sendiri kali ini. “O eh em tidakpapa, aku hanya sedikit ngantuk, supaya tetap sadar, aku menampar pipiku hehe”, aku segera menundukkan kepalaku. Aku benar2 malu. “Kalo ngantu ya tidur aja, nanti aku bangunin, masih 20 menit lagi kita baru sampai, toh tadi malam kita pulang larut malam, pasti kamu kurang tidur”, aaah Toru perhatian sekali. Andai saja pacarku dulu seperti dia, pasti tidak akan ku putuskan.

Kami sudah sampai di studio ONE OK ROCK. Studio yang sangat megah. Sesuai dengan ketenaran band ini. “Aku akan bekerja dengan SCANDAL untuk beberapa waktu ini, tapi aku bahkan belum menginjakkan kaki ke studio mereka, justru malah ke studio ONE OK ROCK duluan”, aku berkata pada Toru sambil terus memutarkan padangan pada setiap sisi studio ini. “Studio SCANDAL juga keren kok”, kata Toru dengan senyum menawan ala cowok2 ganteng di drama.

Kami duduk disebuah sofa, bersebelahan seperti semalam, hanya saja kali ini posisinya sedikit berjauhan, sofa ini cukup besar ukurannya jadi gak bisa mepet2 hahaha. Tiba2 toru berdiri. “Ah jadi lupa, mau minum apa? Ada air mineral, kopi, teh, susu, soda, atau… sake? Hahaha”, Toru tertawa membuatnya terlihat semakin bercahaya dimataku. Aku tidak menjawabnya, aku hanya terseyum melihat pangeran di depanku tertawa. “Ah ini masih pagi, apa kita minum susu saja ya?”, kali ini Toru berkata sambil berjalan menuju kulkas tang berada disudut ruangan. “Waaah ada susu strawberry, ini pasti punya Tomoya”, dia berbicara sendiri, seolah2 berbicara pada kulkas. Dia mengambil 2 kaleng susu, lalu menutup kulkas, dan berjalan ke arahku. “Minum dulu ya, gak ada makanan sih disini. Jamil lama bgt ya?”, Toru kembali duduk disampingku sambil menarik penutup kaleng susu dan memberikannya padaku. Dia bahkan membukakan kaleng susu untukku. Kali ini ketampanannya semakin bertambah, dan kupikir akan terus bertambah jika Jamil tidak segera datang. “Arigatou gozaimasu”, segera kuterima kaleng susu yang diberikannya dengan sedikit anggukan kepala. “Kenapa formal sekali sih? Apa aku setua itu untuk seumuranmu?”, katanya sambil meneguk susunya. Sebuah pemandangan indah dipagi hariku, jakun Toru bergerak naik turun beberapa kali, Toru juga sedikit mendangak, membuatku leluasa memperhatikan keindahan bagian lehernya. Aaaaaah aku akan gila jika tidak ada seseorang yang datang menyelamatkanku dari khayalan kotorku ini. Dan benar, Tuhan mendengar raungan hatiku yang begitu kuat, dia segera mengirimkan orang untuk menolongku dari kegilaan ini. Jamil akhirnya tiba di studio. “Sorry ya lama, tadi susah banget nyari nasi pecelnya”, dia datang dan membawa 3 porsi nasi pecel. Kami makan bersama, setelah makan kami mulai berbincang2, kali ini suasana sedikit lebih cair dibanding sebelumnya, karena Jamil sangat interaktif, dia tampak seperti orang yg sangat menyenangkan. Meskipun baru kenalan tadi pagi, tapi aku tidak sungkan berbicara lepas dengannya, aku bahkan sedikit curhat masalah rasa grogiku pada SCANDAL, aku juga bilang kalo aku sedikit takut untuk memulai latihanku siang ini. Dia segera menyemangatiku, dan meyakinkanku bahwa semua akan berjalan lancer. “Tidak ada yang perlu ditakutkan, kami semua sudah dengar tentang skill bermain gitarmu dari Miu. Ditambah lagi, semua mengira kau pacarnya Toru, salah satu gitaris handal yang dimiliki Jepang. Siapa yang berani meragukan permainanmu?”, Kata2 Jamil barusan membuatku membelalak. Seperti dugaanku, Jamil sudah tau tentang gosip ini. Toru yang sedang meneguk air mineral, tersedak seketika. Toru segera memukul kepala Jamil. Jamil hanya tertawa sambil memcoba menggelitiki perut Toru. “Ah tapi aku pikir, aku menyukaimu, Pine-chan. Jadi aku pasti setuju kalo kau dan Toru pacaran beneran hahaha”, kata2 Jamil kali ini, membuat pipiku memerah. Aku hanya tersenyum dan menundukkan kepalaku. Tiba2 aku teringat bahwa semalam Toru bilang adalah malam terakhir hari liburnya, berarti hari ini harusnya mereka mulai bekerja lagi. “Oh iya. Day off-mu sudah habiskan, Toru?”, tanyaku. “Iya jam 1 ini kita aka nada rapat kecil dengan manajemen untuk membicarakan konsep album baru”, jawab Jamil. Padahal aku bertanya pada Toru. “Hah? Ini sudah hampir jam 12, kalo begitu aku harus pergi sekarang”, segera aku bangkit dari sofa. “Baiklah nyonya, aku akan mengantar anda ke studio SCANDAL”, Toru juga segera bangkit dari sofa. Jamil hanya melirik kami berdua dengan senyuman lebar yang mungkin bermakna “cie cie cie”.

“Ah jangan, kamu harus rapat  kan? Aku naik bus aja. Masih sempat kok, masih ada waktu satu jam lebih”, kataku pada Toru. “Aku juga masih punya waktu untuk mengantarmu dan kembali kesini lagi”, Toru menarik tanganku, Jamilpun ikut mendorong punggungku, seolah menyuruhku untuk bersedia diantar oleh Toru.

 

Turun dari mobil Toru, aku kemudian melambaikan tanganku padanya dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Rina yang barusan datang memukul pundakku dan berkata,”Jadi kalian sudah resmi pacaran nih?”, dia mencoba menggodaku kali ini. Dia tampak cantik sekali dengan dress warna maroon dengan sneakers putih. “Tidak… kami gak pacaran kok”, aku sedikit memonyongkan bibirku pada Rina.

Setelah 3 jam berada di studio SCANDAL akhirnya semua hampir selesai, mulai dari pertemuan dengan manajemen, tanda tangan kontrakku, dan perbincangan dengan para member mengenai lagu-lagu SCANDAL yang harus ku pelajari, dan juga kami sempat latihan beberapa lagu bersama. Tidak seburuk yang kubayangkan, justru berjalan lancar seperti kata Jamil tadi. Aku sungguh berterimakasih pada Miu, sudah mempromosikanku pada SCANDAL.

Sekarang pukul 16.30 aku berada disebuah kedai kopi menunggu Su-chan. Seperti biasa, hanya dia sahabatku satu2nya di Jepang. “Ah dari tadi ya? Maaf ya lama, aku tadi mampir ke toko kosmetik, bedakku mau habis hehe. Ah iya, dan ini sedikit hadiah untukmu”, Su memberiku sebuah kantung kecil yg terbuat dari kertas berwarna pink. “Apa ini? Aku lagi gak ulang tahun loh hari ini”, kataku. “Ah itu hadiah untuk menyemangatimu. Bagaimana latihanmu tadi?”, tanya Su antusias. “Hmmm gimana ya?”, kataku sambil membuka hadiahku, didalamnya ada penjepit bulu mata, mascara, eyeliner, dan pensil alis. “Aaaaah terimakasih untuk hadiah ini, tapi aku tidak yakin bisa menggunakannya dengan benar”, kataku. “Makanya kau harus belajar, masa kau hanya menggunakan bendak dan lipstick terus2an, kau ini akan sering tampil di hadapan banyak orang”, kata Su. “Ya tapi kan, pasti SCANDAL punya beberapa make up artist”, jawabku. “Yaaa yang ini kau gunakan saat kau pergi2 saja, atau saat kau kencan dengan Toru”, Su berkata sambil meletakkan telunjuknya pada pipiku dan aku segera menjauhkan wajahku. “Aaah jadi gossip itu benar ya?”, Su mendekatkan kepalanya padaku, dan membuka matanya yg sipit itu selebar2nya. “Ya gak lah, kalopun iya, gak mungkin kamu gak ku kasih tau duluan”, aku segera menempelkan telapak tanganku pada pipinya kemudian mendorongnya menjauh. “Baiklah, aku percaya kali ini. Tapi… aku lapar sekali, akum au di traktir sahabatku yang sebentar lagi akan terkenal ini”, Su mulai memasang wajah imutnya dan menempelkan kepalanya di bahuku.

Tiba2 dua orang wanita kurus tinggi, berkulit putih pucat, berambut pirang mendatangi kami. “Woaaah andai saja bodyku setinggi mereka”, kata Su sambil terkagum2. “Oh liat, mereka menuju kesini, apa bule2 itu temanmu?”, tanya Su padaku. “Tidak, aku tidak mengenal mereka”, jawabku. Dua gadis itu semakin mendekat. Dan akhirnya mengambil kursi dan duduk satu meja dengan kami tanpa permisi. “Pine-san?”, tanya salah satu dari mereka. “Iya. Kalian siapa?”, aku menjawab dengan sok ramah sambil mengulurkan tanganku, mengajak bersalaman. Tapi sama sekali tidak dibalas olehnya. Dia hanya tersenyum. “Jadi hubunganmu dan Toru sudah pada tahap apa?”, gadis lainnya mulai bertanya padaku. “Maaf, tapi bisa kalian jelaskan dulu, siapa kalian berdua?”, kali ini aku memasang wajah yang sedikit tidak bersahabat. “Iya, bisakah kalian berkenalan secara benar seperti orang pada umumnya?”, tambah Su. “Sudah jawab saja”, kata gadis itu sedikit membentak. Gadis satunya mengangkat tangan kirinya, seolah mengisyaratkan temannya untuk tidak emosi. “Well, I’m Nancy, Toru’s girlfriend. And this is Nyta, my friend. Oh, sorry. I mean, my best friend. Nice to meet you!”, gadis ini memperkenalkan dirinya dan temannya.

 

 

. . . . . . .

B E R S A M B U N G

Nice to Meet You, Toru-san! (3)

 

 

 

 

Judul :

Nice to Meet You, Toru-san! (3)

Writter :

Aishitoru

Genre :

Romance

Cast:

  • You as Pine
  • Toru Yamashita
  • ONE OK ROCK
  • SCANDAL Band

 

 

. . .

“Weits, tumben dateng, bro?” kata Ryota sambil memukul lengan Toru lalu memeluknya.
“Ah iya, kapan lagi aku bisa liat kamu gabung di girlband”, jawab Toru sabil tertawa yg juga diikuti oleh tawa semua member SCANDAL kecuali Mami karna masih berada di rumah sakit. Perkataan Toru, membuatnya menerima tendangan kasih sayang dari Ryota. Toru segera menempelkan kedua telapak tangannya, membuat simbol permohonan maaf. Mereka benar2 lucu.

“Ayo kita makan, aku lapar”, ajak Ryota sambil merangkul bahuku dan Toru. Disusul jg oleh Rina, Haru, Timo (Tomomi), Miu, dan beberapa crew lainnya.

“Ah gomen ne! Ibuku sedang sendirian dirumah, aku harus segera pulang, aku titip Pine pada kalian ya!”, kata Miu saat kita baru akan meniggalkan tempat konser.

“Ah tenang aja bro, mobil Toru kosong hahaha”, jawab Ryota sambil memberi salam perpisahan ala kali2 jantan pada Miu.

“Ah Miu aku ikut kau pulang saja”, kataku sambil mencegat Miu pulang.

“Jangan… beberapa minggu kedepan kau akan menggantikan Mami, kau harus mulai akrab dengan SCANDAL, ikutlah makan bersama mereka, mobil Toru jg nyaman, kalo dia macam2 teriak saja senyaring2nya”, kata Miu padaku yg membuat Toru memberi pukulan pada kepalanya dan disambut tawa oleh semua yg mendengar.

“Iya. ayo ikut aja, sekalian kita ngobrol2”, ajak Haru sambil menggandeng tanganku. Tak hanya Mami dan Rina yg super ramah. Ternyata sang vokalis SCANDAL juga sangat baik padaku.

“Ah ayolah, aku lapar”, tambah Timo yang juga mendorongku dari belakang seolah memaksaku untuk ikut mereka.

“Ok kalian bersenang2 lah. Aku titip Pine ya, jaga dia baik2, atau kalian akan Dibunuh oleh Mami jika membuat adiknya tidak nyaman dengan makan malam ini”, kata Miu sambil melambaikan tangan pada dan berlari kecil menuju mobilnya.

Semua personil SCANDAL dan beberapa crew menaiki mini bus milik SCANDAL. Aku dan Ryota menumpang di mobil Toru karena di tempat SCANDAL sudah full.

Sampai di sebuah restoran, kami memilih meja panjang karena kami semua berjumlah 12 orang. Tidak semua crew yg ikut, karena memang sudah hampir larut malam, banyak yg sudah capek dan milih makan dirumah aja.

Aku duduk diantara Rina dan Toru, kemudian Ryota duduk di samping kanan Toru. Di depanku ada Timo dan Haru. Aku sungguh tidak selera makan, mungkin aku salah tingkah berada di sekitar idolaku. Rina bahkan mengajariku memakai sumpit. Aku sungguh payah dalam menggunakannya. Sesekali Rina tertawa melihatku menggunakan sumpit, tapi dia selalu memperbaiki pada posisi yg benar. Ryota bahkan merekamku saat aku diajari Rina memegang sumpit. “This is Mr. Toru from ONE OK ROCK, dan disampingnya ada Pine-chan, our friend from Indonesia. Dia lagi diajarin pakai sumpit oleh Rina. Waaah Rina baik sekali ya hahaha and btw those are our two angels, Haru amd Timo”, Ryota terus merekam, Rina pun sesekali melambai ke arah kamera hp Ryota.

Toru terlihat sedang memainkan hpnya. “Wah gesit bgt ya, udah upload di ig aja nih, bro”, kata Toru pada Ryota.

“Dia upload apa?”, tanya Rina ingin tahu.

“Itu yg dia rekam tadi”, jawab Toru sambil menunjukan hpnya. Aku yg berada diantara Rina dan Toru jd ikut melihat layar hp Toru yg berada tepat dihadapanki. Kali ini kepala mereka berdua merapat ke arahku. Aku sampai menahan napas karena terlalu senang.

“Best dinner with best people! #SUPERBEAVER #SCANDAL #ONEOKROCK” itu caption yang ditulis Ryota di video yg dia upload di instagramnya.

“Waaah kawaii, susah sekali ya pakai sumpit?”, tanya Rina sambil membenturkan kepalanya ke kepalaku. Sontak kepalakupun terbentur ke kepala Toru.

“Wah kepalamu kuat sekali ya”, kata Toru sambil mengelus2 kepalanya.

“Iya dia memang keras kepala”, tambah Timo.

“Hahaha…”, Haru, Ryota, dan semua crew jadi tertawa.

Rina juga mengambil foto kami berenam (Dia, aku, haru, timo, toru, dan ryota), dia meminta salah satu crew untuk memfoto kami. “Ah foto ini aku upload di instagram ya?”, tanya Rina. “Yang mana? Jangan yg pas aku lg jelek ya!”, jawab Haruna.

“Ah yg ini saja. Apa username akun instagrammu pine? Aku mau tag kamu!”, tanya Rina sebelum mengupload foto itu.

“Tag aku dan Toru juga dong”, pinta Ryota dengan mata berkedip2.

 

“Kami makan malam tanpa Mami, foto ini sengaja kami upload agar Mami iri dan bisa segera sembuh. We love you Mami-chan. Btw, the girl beside Rina is Pine. She’ll help us on guitar position.”  caption untuk foto tadi dibuat Rina pada akun instagram @scandal_band_official. Tidak lupa foto itu jg di tag ke akunku, Ryota, dan Toru.

 

 

. . . .Esok harinya. . . .

 

Siang ini aku harus pergi latihan bersama SCANDAL. Sekarang masih pukul 07.30 aaah masih lama. Aku berbaring lagi dan mengambil ponselku, yg mencolok dari layar hpku ada lah notifikasi instagramku. Ada 4590 followers baruku, dan beberapa komentar dari foto di instagram SCANDAL, juga dari video yg di instagram Ryota yang di mention ke akunku. Bahkan beberapa fotoku jg ikut di komentari.

“Wah dia yg akan menggantikan Mami? Aku tidak yakin dia bisa bermain gitar”

“Hah? dia kan yg katanya mau ganttin Mami, jd dia orang Indonesia? Semoga SCANDAL tidak terpuruk karenanya ya”

“Wah dia ada Toru juga, kenapa gadis ini malah duduk disamping Toru sih?”

Sangat kesal membaca beberapa komentar pedas seperti itu. Tapi beberapa diantaranya juga ada komentar yg membuatku besar kepala.

“Dia kawaii bgt, mudahan bisa sehebat Mami ya”

“Congrats Pine! Semangat”

“Wah dia manis juga ya, apa dia pacarnya Toru. Dia pasti jago main gitar seperti pacarnya”

 

What?  Pacarnya Toru? Siapa? Aku? Aku mulai tertawa sendiri di apartemenku, entah apa ada saraf di otakku yg sedikit terganggu, tapi rasanya aku mau loncat kebawah, dari lantai 7 ini. Aaaaahhh😍

 

Tiba2 Su mengirimiku sebuah sms, “Cepat buka link ini”, dia mengirimkan sebuah link, aku segera mengkliknya. Batapa kagetnya aku.

“Pacar Toru ONE OK ROCK akan menggantikan posisi Mami SCANDAL”, itu judul sebuah artikel di berita online yg dikirim Su-chan padaku. Setelah judul itu, aku melihat beberapa fotoku dan Toru, yang bahkan aku tidak pernah menyadarinya.

Foto pertama saat Aku dan Toru keluar dari rumah sakit setelah menjenguk Mami, kali ini kami memang tidak berdua saja, ada Miu, Su, Rina dan Ryota. Tapi Toru berjalan tepat di sampingku dan dia sedang merokok jd tidak menggunakan maskernya. Disini terlihat jelas bahwa dia adalah Toru ONE OK ROCK.

Foto kedua, saat di belakang panggung SCANDAL, kali ini hanya kami berdua, di foto ini wajahku terlihat sangat lusuh, saat itu aku memang ketakutan, ketakutan jika tidak bisa bermain gitar dengan baik utk SCANDAL, di foto ini Toru telihat tersenyum, waktu itu dia memang seperti menyadari ketakutanku dan mencoba membuat suasana lebih baik. Aku ingat waktu itu seperti ada flash dari kamera, yg memfoto aku dan Toru.

Foto ketiga adalah saat aku menaiki mobil Toru. Sebenarnya kami tidak bedua saja, ada Ryota. Tapi dia sudah masuk dan duduk di kursi belakang, kemudian aku masuk dan duduk dikursi penumpang samping Toru. Di foto ini terlihat Toru membukakan pintu mobilnya untukku, padahal dia juga membukakan pintu untuk Ryota tp tidak di upload atau memang tidak di foto oleh sang paparazzi ini.

 

 

Aku jadi sedikit terbebani dengan berita ini, aku jadi takut untuk bertemu Toru lagi. Aku juga sangat takut dengan fangirls ONE OK ROCK. Huft!

Aku segara bangkit dari tempat tidur untum mandi dan peegi keluar mencari sarapan. Aku bosan sarapan ramen.

Kali ini aku harus lebih berhati2. Aku menggunakan masker kemanapun aku pergi. Bahkan untuk ke kedai sampai apartemenku, aku jg menggunakan masker.

“Hey, nyari sarapan juga?” tiba2 suara Toru terdengar saat aku mau memasuki kedai makanan.

 

 

. . . . .

B E R S A M B U N G

 

😜

Nice to Meet You, Toru-san! (2)

Judul :

Nice to Meet You, Toru-san! (2)

Writter :

Aishitoru

Genre :

Romance

Cast :

  • You as Pine
  • Toru Yamashita
  • ONE OK ROCK
  • SCANDAL

 

LET’S ENJOY IT !

 

 

#flashback

“Ah sial kenapa aku tidak pura2 sakit saja tadi?”, aku bicara pada diriku sendiri sambil menunggu bus terakhir. Sekarang sudah jam 22.20 dan aku baru saja keluar dari kantorku. Seniorku memaksaku untuk membantu pekerjaannya, memang bukan tanggung jawabku, harusnya aku bisa beralasan sakit untuk menolaknya. Tapi aku sungguh tak enak karna dia senpai yang agak menyeramkan.

“Krucuk krucuk…”, ah sial, suara perutku. Aku memang belum makan malam, terakhir makan siang dengan Su-chan. Seniorku yg seram hanya mentraktirku kopi selama di kantor tadi. Ah apa aku beli makan dulu? Tapi nanti aku ketinggalan bus, 10 menit lagi akan datang.

“Bagaimana? Apa sudah selesai? Tinggalkan saja dia sendiri di kantor kalau kau sudah lelah, pulanglah. Jangan biarkan dia seenaknya padamu”, Su-chan baru saja mengirimiku sms. Ternyata dia benar2 sahabat yg perhatian. Dia pasti khawatir karna aku berdua di kantor dengan senpai yg super seram.

“Sudah selesai kok, ini lagi nunggu bus mau pulang. Aaaaah aku capek bgt, untung besok weekend. Kau harus memijat bahuku saat kita bertemu nanti”, balasku.

 

Akhirnya bus datang juga. Aku segera naik dan memilih kursi terdekat dari pintu yg kumasuki tadi.

Di halte berikutnya, ada beberapa orang lagi yang naik ke bus. Salah satunya, seorang laki2, dia duduk disebelahku. Berpakaian serba hitam, menggunakan masker putih. Tubuhnya bau tembakau bercampur bau parfume maskulin, sepertinya dia perokok. Aku berulang kali melirik kearahnya. Namun diaasih tetap sibuk dengan ponselnya. Tiba2 bus rem mendadak karena ada sedikit kecelakaan di depan bus kami. Tanpa kusadari kopi yang kupegang dari tadi menupahin lengan kiri dan ponsel laki2 di sampingku. “Aaaaah gomenasai”, aku segera mengambil tissu dalam tasku. “Oh ok, don’t mind it”, ternyata dia ramah bgt, dan suaranyaaaaa uuuwh kayak cowok di iklan permen hexos haha. Segera dia menerima tissu dariku dan membersihkan ponselnya. “Apa kamu ada tissu lagi? Tanganku masih sedikit basah!”, tanyanya padaku. Ah suaranya, benar2 bikin ngefly. Kuberikan lagi tissuku. “Thank you”,balasnya. Setelah selesai, dia mengajakku berkenalan sambil membuka maskernya. “Oh kita belum kenalan ya, aku Toru. Nice to meet you.”, sambil mengulurkan tangan kanannya dia mengajakku berkenalan. Aku sungguh mau pingsan. Ternyata laki2 yg dari tadi duduk di sampingku ini Toru ONE OK ROCK. OMG! “What?!!!”,aku sedikit berteriak. Semua orang di bus melihat kearahku. Toru segera memakai maskernya lagi. Aku mengerti ternyata dia tidak ingin mencolok. “Gomenasai…”,aku segera berbisik minta maaf pada Toru sambil sedikit menundukkan kepalaku. “Ah iya, aku Pine, nice to meet you Toru-san!”, kataku dengan sangat pelan pada kata “Toru-san”. Dia menbalas uluran tanganku, dan kami saling berjabat tangan. Waaah rasanya pengen salto di dalam bus nih. Akhirnya bisa pegang tangan Toru, yg dari tangan ini melodi2 indah setiap lagu ONE OK ROCK berasal. “Tanganmu sedikit basah dan dingin ya, apa kamu sakit?”,tanyanya. “Aa o oh tidak, mungkin aku sedikit grogi”, aku segera melepaskan tanganku yg sebenarnya dari td tidak melepas tangan Toru. “Oh itu. Ponselmu, apa baik2 saja?”,tanyaku mengalihkan perhatian. “Oh iya ini masih bisa nyala kok, lagian cuma kecipratan kopi, bukan tenggelam dalam kopi hahaha”, jawabnya dengan sangat ramah.

#flashbackEND

 

 

“Oh iya tentu aku masih ingat”,jawabku dengan pipi yg agak ke-pink2an. “Woaaah kalian bertemu dimana?”, tanya Miu dengan antusias. “Rahasia”, jawab Toru sambil tersenyum dan kembali menghisap rokoknya. “Waaah rupanya senpai akan memulai scandal dengan wanita ya”, olok Mami pada Toru. “Hahaha”, semua tertawa.

Kami mulai berbincang2 bersama, mengenai banyak hal. Miu lah yang sering menjadi bahan bully-an oleh Ryota dan Toru. Sekitar 30 menit kami berbincang. Tiba2 Mami mendapat telepon.

“Oh ya. Ah aku baik2 saja kok. Mau kesini? Sini aja, bawa minum ya, ini ada senpai2 dan teman baruku yg mau aku kenalkan. Ok hati2 ya, cepat, aku tunggu!”, kira2 begitu pembicaraan Mami pada seseorang lewat ponselnya.

“Siapa?”, tanya Ryota.

“Rina. Dia mau kesini. Kalian jangan pulang dulu. Aku gak enak, gak ngasih minum ke tamuku. Rini sebentar lagi bawain minum kok.”, jawab Mami.

“Aaah akhirnya kau peka juga. Aku sudah haus parah nih”, tambah Toru.

 

“Hello everyone!”, sapa seorang gadis sambil membuka pintu kamar Mami. Iya dia Rina. Dia super kawaii. Dia juga cantik akut, parah. Aku makin merasa di dunia mimpi.

“Hi lil sista!”, Ryota menyabut Rina dengan pelukan layaknya seorang kakak laki2 pada adik perempuannya. Ryota juga menggantikan Rina membawa 2 kantung plastik besar yang dibawa Rina.

“Ah akhirnyaaa. Mana minumku”, kata Toru.

“Kamu ini gak sopan, sapa aku dulu kek!”, omel Rina pada Toru. Toru hanya sedikit tertawa. Miu tanpa kusadari juga sudah membuka kantung plastik yang baru saja diletakkan Ryota. “Kau mau minum apa Mami?”, tanya Miu. Mami orang pertama yg dia tanya. “Ah aku sudah minum infus ini dari kemarin, aku tidak haus, kalian saja.”, jawab Mami. “Baiklah aku ambil jatahmu”, balas Miu.

“Ah iya, Rina. Ini Pine. Bekerjasamalah dengannya. Tolong jaga dia ya”, Mami memperkenalkanku pada Rina.

“O hello, Pine. Watashi wa Rina desu!”,  Rina mengajakku berjabat tangan. Aku segera membalasnya,”Oh aku Pine.”

Semua anak band yg ada di ruangan ini, super ramah sekali. Sungguh beruntung Miu berada diantara mereka.

“Jadi, untuk konser SCANDAL malam ini, tolong Ryota-san yg gantiin aku dulu ya. Soalnya Pine belum pernah ikut SCANDAL latihan”, Mami berkata pada Ryota. Ryota hanya mengangguk sambil menghisap rokoknya. Tiba2 aku merasa berada dalam suasana rapat.

“Aku dan Rina sudah setuju masalah Pine untuk menggantikanku sementara. Aku yakin Haru dan Tomo pasti jg setuju. Nah kalau manajemen aku harap bisa segera menerima keputusanku ini”, lanjut Mami.

“Tapi kalian kan belum pernah latihan bareng, bahkan Haru dan Tomomi jg belum bertemu Pine”, tambah Toru. Nada pesimir Toru membuatku sedikit down. Bagamana nanti jika Haru dan Tomomi tidak menyukaiku? Aaaaaa….

“Aku sudah lama bersama mereka. Mereka pasti percaya padaku. Seperti mereka percaya pada Miu yg membawa Pine ke sini. Kami semua tidak akan saling member yg terbaik satu sama lain”, balas Mami.

“Baiklah. Selamat berjuang, semangat!”, Toru menepuk bahuku.

“Wooow lagi2 kau menunjukkan sikap seorang senpai pada juniormu ya haha”, tambah Rina.

 

 

Malamnya aku pergi untuk menonton penampilan SCANDAL dan Ryota-san. Kali ini bukan dari sisi penonton. Aku berada di balik panggung. Mereka sungguh luar biasa. Terutama saat lagu AWANAI TSUMORI NO, GENKI DE NE. Lagu yg memang diciotakan oleh Ryota untuk juniornya, SCANDAL. Aku bahkan menjadi pesimis, apa aku bisa menggantikan posisi Mami. Aku takut malah membuat SCANDAL menjadi buruk.

“Kau ini sedang kagum atau apa?”, tiba2 suara Toru muncul dari belakangku. Aku sedikit kaget dan hanya tersenyum tanpa menjawabnya.

“Ryota memang sedikit bertambah keren saat dipanggung”, tambahnya.

“Ah iya benar. Apa Toru-san tidak sibuk akhir2 ini sering terlihat?”,tanyaku.

“Hm iya. aku punya waktu libur 2 hari. Ini terakhir, makanya mau liat Ryota main sama cewek2 hahaha”, jawab Toru dengan sedikit tawa.

 

Tiba2 seperti flash kamera tertuju pada kami berdua sebanyak 3 kali. Suasana di belakang panggung lumayan gelap. Entah siapa yang melakukan.

 

 

. . . . . . . . .

B E R S A M B U N G

 

 

😃

Nice to meet you, Toru-san!

Judul :

Nice to Meet You, Toru-san!

Writter :

Aishitoru

Genre :

Romance

Cast :

  • You as Pine
  • Toru Yamashita
  • ONE OK ROCK
  • SCANDAL

 

LET’S ENJOY IT !

 

 

#YOU

“Iya ma, iyaaa. Aku bisa jaga diri kok, aku gak akan minum sake atau sejenisnya, aku gak akan keluar malam sendirian, aku gak akan bergaul dengan orang2 aneh. Aku janji! Kalo sudah sampai kamar nanti aku telpon ma, daaa”, segera kumatikan telpon dari mamaku.

Baru beberapa langkah keluar dari pesawat, mamaku langsung nelpon, sepertinya doi khawatir banget anak bungsunya yang baru dapat gelar S.Kom ini bakal kerja jauuuh banget dari rumah.

Yosh! ini Jepang sis, bro! Udah kayak mimpi bisa kerja disini, walaupun masih berstatus karyawan magang, tapiiiii ah senang luar biasa!!!

 

Disini aku tinggal di sebuah apartment yang bisa dibilang medium-class lah, gak mewah tapi jg gak jelek2 banget. Atas rekomendasi dari kakak tingkat yang pernah kerja di Tokyo, akhirnya aku pilih tempat ini untuk sementara waktu. Mudahan masih bisa dapat yg lebih murah.

Dengan pengalaman kursus bahasa Jepang yg aku ikutin sewaktu kuliah, syukurlah aku bisa bahasa Jepang walapun kurang fasih. Tapi terkadang aku lupa beberapa kosa kata, sehingga aku harus mencampurnya dengan bahasa inggris, untungnya teman2ku lumayan paham bahasa inggris, walaupun menurutku kemampuan mereka berbahasa inggris masih jauh dibawahku hehe.

Di kantor aku punya seorang senpai yang sangat baik dan cukup akrab denganku, namanya Suzuka, biasa aku panggil Su-san, cuma lama2 aku jadi panggil dia Su-chan. Biar imut hehe.

 

Selain ketemu di kantor, kita juga sering ketemu di luar kantor, biasanya kalo weekend dia suka ngajak aku nonton, makan, atau sekedar jalan keliling Tokyo. Dia harusnya terpilih jd duta wisata Tokyo haha.

Btw, Su-chan punya sepupu cowok yg cute abis, seumuran sama aku, cuma dia masih belum lulus kuliah, katanya sih rada bandel gitu, namanya Miura. Su ngenalin Miu ke aku waktu kita lagi di cafe yang pas kebetulan Miu dan bandnya lagi main disitu. Mulai hari itu aku, Su, dan Miu sering hang out bareng setiap weekend.
Suatu hari, aku diajak Miu untuk nampil bareng bandnya, katanya dia capek main gitar sambil nyanyi, dia pengen sekali2 jd vokalis tulen. Awal ketemu, dia emang nanya aku suka musik apa, bisa main alat musik apa aja, gitu2 deh. Aku bilang, aku gak terlalu tau banyak soal Japanese musics, kalo alat musik sih cuma bisa gitar, sama piano dikit2. Mungkin itu alasan dia nyuruh aku ikut ngiringin dia nyanyi.

*Suara tepuk tangan penonton*
“Wah terima kasih semuanya, aku jg mau terima kasih buat temanku, Pine karena udah bersedia gantikan aku di posisi gitar untuk malam ini. By the way, dia keren kan? Tepuk tangan lagi dong untuk dia”
Kata2 Miu bikin jadi blushing face aja nih.

Setelah main 3 lagu, kita istirahat dan duduk di meja pokok depan panggung. Aku dan anggota band lain sudah duduk, tapi Miu kelihatan sedang mendatangi temannya di meja sebelah kami.
“Wih keren abis, bro!”
“Thanks. Lama nih kamu gak keliatan!”
“Yoi, sekarang job baru, jd crew-nya SCANDAL.”
“Wuis sadis! enak dong tiap hari liat yg bening.”
Dari pembicaraan itu kedengarannya teman Miu crew SCANDAL BAND, ya ampun ini salah satu band Jepang Idolaku bangeeet.

 

Sampai suatu hari aku demam 2 hari 2 malam, aku terpaksa ijin gak ngantor. Bahkan selama 2 hari aku gak ada menyentuh hpku, hpku dalam keadaan silent. Setelah 2 hari dan hampir fit, aku mulai cek hpku yg sudah keadaan lowbat parah, sisa 7%.
Ada 5 missed call dan 1 sms dari Su-chan, dan yang lebih parah ada 33 missed call dan 5 sms dari Miu.
“Hey, gmn keadaanmu sekarang? aku mau ke apartemenmu tapi mobilku mogok, jadi mungkin besok aku kesana. Jangan lupa makan dan minum obatmu ya. Your fav office-mate!”

“Kamu dimana?”
“Angkat telponku, penting!”
“Woy!”
“Ya ampun kamu sakit ya, sorry aku baru tau dari Su.”
“Sorry bgt Pine, aku pasti berisik bgt ya nelpon berkali2, sms berkali2. Tapi ini penting bgt, kesempatan emas buat kamu ketemu SCANDAL. Mudahan kamu cpt sembuh, besok aku telpon lagi.”

“Ckrek!” Suara pintuku terbuka. Aku sedikit kaget.
“Morning, gimana keadaanmu?”
“Oh Su-chan, demamku sudah turun.”
(Btw karna sering sekali main ke apartemenku, Su sampai hapal passwordku, jd dia bisa masuk kapanpun)
“Oh bagus lah, kamu bisa bertemu SCANDAL sekarang juga!”, tiba2 suara Miu muncul, dia masuk menyusul Su.
“Haha kamu kaget ya? Sorry. Tapi dia dr kemarin nyariin kamu, jd pagi ini dia minta ikut”, Su sepertinya merasa tdk enak karena Miu ikut.
“Aaah gakpapa. Btw soal SCANDAL itu bukan omong kosongmu kan, Miu-chan?”, tanyaku serius.
“Tentu saja! cepat makan sarapanmu ini dan mandi. 1 jam lagi kau akan bertemu SCANDAL.”

 

“Hey, penipu! Kenapa kita malah ke rumah sakit? Apanya yg SCANDAL?! Nyebelin”, kataku ke Miu.

“Sudaaah ikut aja, jgn banyak bacot!”

Aku, Miu, dan Su menuju ke salah satu ruang VVIP. Entah apa lagi yang mereka rencanakan.

“Sumimasen, Mami-san. How are you?”,tanya Miu setelah membuka pintu kamar VVIP tersebut.

Betapa kagetnya aku. Pasien yg terbaring di kamar itu adalah, Mami SCANDAL. Miu tidak bohong. Benar dia memang Mami, gitaris SCANDAL. Dia cantik banget meskipun senyum dari atas tempat tidur pasien dan tanpa make up.

“Ayo masuk, i’m ok. Makasih udah mau dateng.”, sapa Mami ramah, sambil menyalimi Miu.

“Btw ini Pine, yg aku ceritain ke kamu. Dia jago kok main gitarnya, gak usah khawatir”, Miu mengenalkanku pada Mami.

“Oh iya kelihatannya dia sangat jago ya. Halo Pine, aku Mami”, Mami menyodorkan tangannya padaku.

“Aku sudah tau kamu Mami, siapa yg tidak kenal. Aaah kamu cantik bgt. Maaf kalo tanganku dingin dan sedikit bergetar. Aku ngefan bgt sama kamu soalnya”, sambil terus menjabat tangan Mami, mataku mulai berkaca2.

Mami tertawa lepas mendengar penyataanku. “Miu, temanmu imut bgt”

Btw Mami masuk rs karena patah kaki, gara2 dia naik motor, padahal baru sekali dia naik motor, pas kena apes aja di tabrak orang mabok yang nyetir mobil.

Belum lama kami berbincang, tiba2 ada suara pintu di ketuk.

“Iya masuk”, kata Mami.

“Hello sista! are you ok?”

Kali ini, Ryota si gitaris dari SUPER BEAVER. Ya SCANDAL dan SUPER BEAVER memang satu manajemen, Ryota dan Mami pasti sudah akrab.

Ryota gak datang sendiri. Dia bersama seorang cowok tinggi, kurus, pakai masker dan pakai kacamata hitam diatas rambutnya. Kayak gak asing sih.

“Aku baik2 aja kok, bro!”, jawab Mami sambil senyum yg bikin dia makin cantik.

“Eh bro, dari tadi?”, sapa Ryota pada Miu.

Hah? Ryotapun juga kenal Miu. Enak bgt jadi Miu, temenan sama artis2 Jepang.

“Baru aja kok”, Miu sambil kode2 ke Ryota. Dia ngelirik ke cowok yg barengan Ryota.

“Oh ini, astagaaa masa kamu gak kenal?”, Ryota sedikit tertawa.

“Wah rupanya ketenaranmu belum seberapa ya, Toru-san?”, tambah Mami.

Si cowok itu langsung membuka maskernya. Dan ternyata dia Toru. Iya, Toru Yamashita. Toru gitaris ONE OK ROCK. Ini kedua kalinya aku bertemu dia.

 

“Ah aku memang gak setenar kalian”, kata Toru merendah pada Ryota dan Mami.

“Sakit apa sih kamu? Kelihatannya lidahmu masih fasih membully orang”, tanya Toru ke Mami.

“Ah sensi banget senpai!”, jawab Mami.

“Hahaha”, seisi ruangan tertawa, kecuali aku. Aku masih gak yakin, bisa satu ruangan dengan Ryota, apalagi Mami dan Toru. Mereka semua gitaris favoritku. Aku follow Ryota dan Toru di Instagram, dan aku juga follow Mami di twitter. Apa amu masih belum sembuh? Apa ini khayalanku efek demam saja ya? Aaahh…

“Eh kenalin ini, Pine. yg bakal gantiin aku sementara di SCANDAL!”, Mami memperkenalkanku pada Ryota dan Toru. Eh eh eh tunggu, kayaknya ada yg salah dari kata2 Mami tadi. Aku membuka lebar2 mulutku saking kagetnya. Mataku membelalaku ke arah Mami. Aku bahkan tidak membalas jabatan tangan Ryota yang sudah tepat di depanku.

“Aaah memang belum aku bicarakan ke manajemen sih, tapi kalo aku yg pilih orangnya sendiri, mereka pasti setuju aja”, lanjut Mami.

“Dia kayaknya kaget bgt deh, bakal konser bareng SCANDAL, hehe”, kata Ryota.

“Mmm jadi gini, Mami-san, aku belum bilang ke dia. Aku cuma bilang, bakal nemuin dia sama SCANDAL. Maaf atas ekspresinya yg lebay tadi”, kata Miu.

“Iya. tapi dia pasti mau kok. Iya kan Pine? Iya kan?”, tambah Su.

Saat kebingungan bercampur bahagia ini, aku masih mencari2 dimana Toru. Aku bahkan tak melihat dia lagi, tadi dia ada di samping Mami. Aku menoleh semua sisi ruangan, dan mendapati Toru sedang membuka jendela.

“Aku sambil ngerokok gakpapa kan?”,tanya Toru.

“Aku ikut”,tambah Miu.

“Ah terserah. Toh ini rumah sakit. Banyak dokter spesialis organ dalam! Kalau saja kalian sekarat karna kanker paru2 disini, tak akan sulit mengevakuasi kalian”, omelan Mami hanya disambut tawa oleh Toru dan Miu.

“Oh jadi namamu, Pine ya? Kita pernah ketemu kan beberapa hari lalu?”, tanya Toru padaku, kemudian menyalakan koreknya.

 

 

 

. . . . .

 

B E R S A M B U N G