Yosh!!!
Welcome back to aishitoru… It’s 7th part. Inget gak di part 6 kemarin Pine udah kena sembur sama Nancy yang ngakunya pacarnya Toru. Mau tau dong lanjutannya? Yes, Enjoy it!
. . .
Hanya sebentar ku tatap wajahnya. Aku sibuk membersihkan wajahku dari wine yg dia siramkan.
Prak! Pipiku terasa panas kali ini. Aku barusan mendapat tamparan dari Nancy.
“Eh jawab dong! Benerkan kataku tadi? Dasar gak tau malu!”, Nancy kembali berteriak padaku. Tiba2 salah seorang temanku yg sudah berkurang tingkat kesadarannya, berdiri dan menjambak rambut Nancy.
“Awww! Siapa sih kamu?”, Nancy berteriak kesakitan sambil memegangi tangan temanku. Tapi tampaknya, temanku semakin kuat menjambaknya dan Nancy terus berteriak. Hingga beberapa pelayan bar datang memisahkan mereka. Akhirnya aku dan Su memutuskan untuk pulang.
Su sepertinya peminum yg baik, dia masih tetap sadarkan diri bahkan menyetir mobil untuk mengantarkanku dan dua teman kami yg mabuk berat.
“Kau baik2 saja kan?”, tanya Su saat aku keluar dari mobilnya yg berhenti tepat di depan apartemenku.
Aku hanya tersenyum dan mengangguk.
“Jangan dipikirkan! Fokuslah pada penampilanmu dan SCANDAL besok malam”, Su benar2 sahabat yg baik. Dia pasti mengerti apa yg sebenarnya aku rasakan, makanya dia tampak khawatir seperti itu.
~
Lagu openning sudah berhasil aku bawakan dengan SCANDAL. Aku berusaha keluar dari gaya Mami yg biasanya, aku takut penonton membenci gayaku, tapi aku lebih takut jika mereka membenciku karena mengikuti gaya Mami.
“Apa kabar kalian? Terimakasih sudah datang, ini baru lagu pertama loh, semangatnya tolong dijaga sampai akhir ya? Wouw!!!”, kata Haruna ke pada penonton.
“Ah ini dia Pine, dia sahabat kami yg akan membantu mengisi posisi Mami malam ini, atau bahkan dalam beberapa konser kedepan. Pine silahkan perkenalkan dirimu”, lanjut Haru.
“Konbawa! Watashi wa Pine desu! Nice to meet you guys, thanks for coming!”, kataku dengan kepercayaan diri yg sedikit kupaksakan.
“Wouwh! Tepuk tangan untuk Pine! By the way dia cantik kan?”, tambah Tomomi kali ini.
Penonton mulai riuh dan bertepuk tangan. Ah sungguh melegakan, kupikir mereka akan melempariku dengan botol minuman atau bahkan dengan batu. Sungguh pemikiran yg kampungan. Aku tau semua yg hadir pasti fans SCANDAL garis keras, mereka pasti mendukung semua keputusan SCANDAL dan manajemennya. Dan mereka pasti menerimaku.
Beberapa penonton bahkan memberikanku bunga, boneka, kaos, dan kakikatur bergambar wajahku. Katanya mereka memberikan semua ini sebagai salam perkenalan untukku.
Diakhir konser aku bahkan meneteskan air mataku, ketika Haruna memintaku untuk mengungkapkan perasaanku di hadapan ribuan penonton.
“Aku sungguh tidak percaya kalian bisa menerimaku sebaik ini. Aku bahkan baru pertama kali tampil bersama SCANDAL. Terima kasih atas semua hadiah ini, dan juga atas support kalian. Aku tidak akan pernah melupakannya” air mataku menetes, dan mereka semua dpt melihatnya dengan jelas melalu layar raksasa yg beada di sisi kanan dan kiri panggung.
Konser perdanaku selesai. 3 orang temanku sudah menyambutku di belakang panggung. Mereka memelukku bersamaan. Rina juga ikut memelukku, disusul Tomomi dan Haruna. Aku dipeluk oleh 6 orang sekaligus. Pengap rasanya sampai sulit untuk mendapatkan oksigen. Tapi tangisku semakin pecah. Aku bahkan tidak lagi sekedar meneteskan beberapa butir air mata. Aku mengeluarkannya dgn deras dan bersuara “huu huu uuuuu”
Kemudian mereka melepaskan pelukan mereka. Mereka semua tertawa bersama. Sungguh pemandangan yg indah, semua sahabatku berkumpul dan berbagi tawa. Meski aku menangis, tapi tangisan ini adalah tangis bahagia.
“Ah kau ini cengeng sekali”, kata Suzuka.
“Iya. Apa kau menangis karena tidak suka hadiahnya?”, tambah Tomomi.
“Ah iya. Haruna pasti menginjak kakinya tadi makanya dia nangis”, Rina kali ini membuat semua tertawa kembali, termasuk aku.
“Wah selamat ya”, suara Toru yg berat terdengar di telingaku. Benar, dia maju beberapa langkah ke arahku sambil menyalamiku. “Kau keren juga rupanya ya”, tambahnya.
“Terima kasih”, aku tersenyum sambil menghapus air mataku.
“Pine-chan, selamat ya”, tiba2 Ryota muncul dan memukul pelan bahuku. “Kalo begini, Mami bisa dipecat hahaha”, Ryota berkata sangat pelan tepat di telingaku. “Ah kau ini, mana mungkin”, aku sebenarnya agak ge-er dengan perkataannya itu.
Dibelakang Ryota ada seorang perempuan cantik dan seorang laki2 yg sedang vaping, sampai wajahnya tertutup asap.
“Kenalin ini pacarku, Haru!”, kata Ryota sambil merangkul gadis itu.
“Hai” “Pine”, kata kami bersamaan. Ternyata Ryota sudah punya pacar. Sebagai fan ONE OK ROCK aku bahkan tidak tau kabar bahagia ini.
“Nah kalo ini kamu pasti sudah kenal, panggil aja Papa Tomato hahaha”, Ryota menarik laki2 yg wajahnya tertutup asap tadi.
“Ah! Tomo-kun! Nice to meet you”, aku sangat antusias kali ini.
“Nice to meet you too. Kamu td keren bgt loh, Pine”, puji Tomoya.
Toru, Ryota dan pacarnya mengangguk bersamaan seolah setuju dgn perkataan Tomoya.
“Ah sisa Taka, dia gak ikut?”, tanyaku pada mereka.
“Ikut kok, itu”, Toru menunjuk ke belakangku. Aku menoleh, dan mendapati Taka dan Haruna vokalisku sedang duduk berdua. Mereka tampak akrab sekali.
“Ini kencan ala mereka, akhirnya mereka punya waktu ketemuan jg ya hahaha”, kata Tomoya sambil menghisap kembali vapor di tangannya.
“Hah? Mereka pacaran?”, tanyaku kaget.
“Kau ini temannya atau bukan sih? Sudah lama mereka pacaran”, jawab Ryota.
Satu kejutan lg yg kudapati mengenai ONE OK ROCK dan SCANDAL.
Kembali aku melihat kearah Taka dan Haru. Mereka tampak sama2 bahagia. Kali ini Taka tampak memijat2 bahu Haru, dia pasti tau pacarnya letih sehabis konser.
Ah aku bahkan lupa dengan teman2ku, kemana mereka ya. Ku telusuri semua sisi, dan… akhirnya aku melihat mereka. Aku pikir mereka pulang karena kucuekin.
Aku mendapati mereka sedang narsis bersama member SCANDAL yg tersisa, Rina dan Tomomi. Entah sudah berapa banyak foto hasil selfie mereka.
~
Setibanya di apartemenku, aku memerika ponselku. Sungguh full dengan notifikasi. Mulai dari sms, panggilan tak terjawab, chat line, email masuk, dan yg paling ramai adalah di twitter dan instagram.
Begitu banyak foto yg di tag ke akunku, begitu banyak pula komentar yg mementionku. Dan salah satu diantaranya menarik perhatianku. Sebuah video yg di posting sebuah akun bernama @aquewcewequeqawayi
“Oh sial!”, kataku sambil terus menonton video itu. Video itu bukan video yg direkam saat konser tadi. Tapi di rekam kemarin malam, saat Nancy menyiramku dengan wine, lalu menamparku, meneriakiku, kemudian berteriak kesakitan karena mendapat jambakan dari temanku yg mabuk. Meski likers untuk video ini tidak terlalu banyak, tapi video ini cukup mengusikku. Memang baru saja di upload sekitar 1 jam lalu. Dan sudah ditonton 700 kali.
Sebuah panggilan masuk dgn nomor tak dikenal, tentu saja aku malas menjawabnya. Apalagi disaat seperti ini.
Kemudian disusul sebuah sms dari nomor tak dikenal itu juga.
“Apa kamu sudah sampai? Sudah tidur ya? Apa kamu baik2 aja? Kenapa kamu gak bilang kalo Nancy menyerangmu? Toru.”
Isi sms ini sedikit menenangkanku. Memang aku kaget Toru mengirimi ku pesan. Tapi karna sepertinya dia khawatir, aku jd sedikit senang.
Tanpa berpikir panjang, aku menghubungi Toru. Dan tanpa menunggu lama, dia langsung menjawab telponku yg justru membuatku kaget. Seolah tersadar bahwa aku yg menelponnya duluan, aku jadi gugup.
“Halo?
Pine?
Halo?
Apa kamu baik2 saja?”
“Ah iya. aku baik2 saja kok”
“Aku gak habis pikir dia bisa kayak gitu, maaf ya, mungkin salah paham aja.”
“Iya, wajar kok. Kalo aku punya pacar yg digosipkan punya hubungan sm cewek lain, aku jg pasti punya rasa ingin menampar cewek itu hahaha”
“Aku sama Nancy memang pernah pacaran, tapi setahun lalu kami putus. Makanya aku kaget kenapa dia bisa begitu”
“Hah? sudah putus? tapi dia bilang…”
“Dia bilang apa?”
“Ah tidak sih, tidak ada apa2. Eh sudah dulu ya, aku ngantuk nih”
“Oh iya iya, kamu pasti capek banget. Aku cuma mau minta maaf gara2 aku, Nancy jd berlaku begitu ke kamu. Maaf ya, selamat tidur”
“Aaah ya ya ya, sudah lah gakpapa. Ok oyasuminasai”
~
Pagi ini hujan cukup lebat, aku berencana jogging dengan Rina tapi kami urungkan. Akhirnya aku hanya berjalan menggunakan payung merahku menuju sebuah ramen shop. Sama seperti pagiku yang lain, biasanya aku selalu mampir di mini market untuk membeli kopi panas.
“Ah Pine-san, ohaiyou!”, sapa salah seorang gadis berseragam SMA yg tampaknya jg mampir ke mini market ini sebelum ke sekolah.
“Ah, ya ohaiyou”, jawabku singkat sambil tersenyum.
“Pertunjukan tadi malam sangat luar biasa. Kau keren banget onee-chan!”, gadis mengacungkan dua ibu jari tangannya padaku.
“Ah arigatou”
“Boleh kita foto bareng?”
“Oh. ah ya”
*Ckrek ckrek ckrek*
“Sankyu, boleh minta tanda tangan?”
“Sure”
Gadis itu memberikan spidol berwarna biru padaku, lalu mendekatkan tubuhnya.
“Tanda tangani kerah baju ya”
“Hah. apa gak masalah?”
“Iya. ini kan bajuku sendiri bukan baju pinjaman. Ayolah aku bisa terlambat. Jangan lupa tulis pesan yg manis untukku”
Aku bingung memikirkan pesan yg manis untuknya sampai, gadis itu terus berbicara, bahkan tak ku hiraukan. Ini pertama kalinya aku menulis kata2 mutiara untuk fans.
“Hey hey hey onee-chan apa kamu melamun? Kau tidak menjawab pertanyaanku?”
“Ah sorry, aku sedang memikiran harus menulis apa. Memangnya kamu tadi nanya apa?”
“Aaah kau pasti sedang memikirkan Nancy kan? Sudahlah. Toru pasti sudah membuangnya makanya dia geram pada pacar barunya Toru-nii”
“Ah apaan sih?”
“Ah sudah dulu ya, aku harus berlari ke sekolah kali ini gara2 kau lama sekali memberiki tanda tangan, oh ya aku akan datang kesini setiap pagi, aku harap kita bisa ketemu lagi, semangat ya onee-chan. i love you”
Gadis SMA itu berlari mundur sambil terus melambaikan tangannya. Aku hanya tersenyum dan membalas lambaian tangannya.
. . .
Sebuah sms masuk saat aku sedang makan ramen.
“Siang ini temui aku di coffee shop tempat pertama kita bertemu. Aku tau kau libur hari ini, jadi jangan sampai tidak datang, ingat jangan sok sibuk!!! by Nancy”
. . . . .
B E R S A M B U N G
Hayoooo ngapain Nancy ngajak Pine ketemuan?
Btw Nancy dapet nomor hp Pine dari siapa ya?
Hmmmmm
😑😒